Minggu 29 September 2019. Pagelaran wayang kulit semalam suntuk Ki Seno Nugroho 10 Oktober 2019 on. Minggu, September 29, 2019 in Jadwal Wayang Kulit. π Tanggal : 10 oktober 2019 β° Waktu. : 19.00 - Selesai π― Tempat : totogan. Madurejo, prambanan Monggo diramaikan.
Bagisobat yang suka dengan wayang kulit, bisa dengarkan siar ulang wayang kulit di hari sabtu pukul 21.00 WIB di radiostreaming dilink berikut ini.. Program siar ulang ini merupakan program untuk nguri-uri budaya jawa dengan dalang yang sudah tidak asing lagi seperti : Ki Timbul Hadiprayitno, Ki Hadi Sugito, Ki Seno Nugroho dan lain-lain.
Decem Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps; Ki Seno Nugroho Bandung Nagasewu. Watch Ki Seno Nugroho Bandung Nagasewu online streaming for free. Uploaded by Dalang Seno Live Streaming. Watch time: 6:29:13 β Downloader Ki Seno Nugroho Bandung Nagasewu snapshots.
MertiDusun Gentingan, Besok Wayangan Ki Seno. Editor: Danar Widiyanto. (23/11/2018) dengan agenda Pagelaran Wayang Kulit dalang Ki Seno Nugroho dengan lakon Kresno Gugah di Lapangan Voli RT 03 Gentingan. 21 September 2019. Merti Desa Protomulyo, Pagelaran Wayang Kulit Jadi Tontonan Idola Warga
ο»ΏDalang asal Bantul, Yogyakarta, Ki Seno Nugroho tutup usia pada Selasa (3/10/2020) malam.. Dikutip Kompas.com, Rabu (4/11/2020) kabar meninggalnya Ki Seno Nugroho dibenarkan oleh salah satu sindennya, Ayu Purwa Lestari.. Menurut sinden lainnya Oriza, Ki Seno masih bercanda di grup WhatsApp pada Selasa (3/11/2020) siang.. Baca juga: Sepak Terjang Benny Wenda, Disebut Dalang
5vh14. - Dalang kondang asal Bantul, Yogyakarta, Ki Seno Nugroho tutup usia di umur 48 tahun pada Selasa 3/10/2020 malam. Hal tersebut dikatakan salah satu sinden Ki Seno bernama Ayu Purwa Lestari pada Selasa 3/11/2020 mengaku menerima kabar duka tersebut pukul WIB. "Iya benar, Mas meninggal. Kalau penyebabnya kurang tahu," kata Ayu Purwa Lestari saat dihubungi wartawan. Baca juga Dalang Kondang Ki Seno Nugroho Meninggal Sinden lainnya, Oriza, mengatakan, pada siang harinya Ki Seno masih bercanda di grup WhatsApp. "Leres niki kulo betul ini saya di jalan mau OTW Sedayu rumah duka," kata Oriza ketika dihubungi wartawan. Kronologi meninggalnya Ki Seno Nugroho diceritakan oleh admin merangkap manajer sang dalang, Gunawan Widagdo. Seno sempat bersepeda Selasa 3/11/2020 petang. "Ki Seno biasanya sepedaan, terus di tengah perjalanan merasa kepalanya pusing, enggak kuat," kata Gunawan saat ditemui di rumah duka Dusun Gayam, Argosari, Sedayu, Bantul, Yogyakarta, Rabu 4/11/2020. Baca juga Sebelum Meninggal, Dalang Ki Seno Nugroho Merasakan Sakit Saat Bersepeda Sampai di rumah, Ki Seno istirahat. Sekitar Maghrib, ia kembali sakit sampai muntah. Ki Seno lalu diantar warga dan sang istri Agnes Widiasmoro ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. "Masuk UGD masih sadar, menunggu dokter spesialis jantung," ucap Gunawan Saat menunggu, Ki Seno lalu dipindah ke ICCU. Di sana keadaannya memburuk sampai muntah-muntah lagi. Akhirnya diketahui ada penyumbatan darah sekitar 100 persen yang menyebabkan dalang itu meninggal dunia. "Meninggal sekitar pukul WIB," kata Gunawan. Seno pernah mengalami sakit penyumbatan sekitar bulan September. Namun, setelah diberi obat sudah diperbolehkan pulang dan kembali menggelar wayang streaming sampai tanggal 2 November 2020 lalu. Gunawan mengatakan, Seno Nugroho rutin bersepeda untuk menjaga kesehatan. Ki Seno meninggal di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, sekitar pukul WIB. Dia meninggalkan satu istri, Agnes Widiasmoro dengan tiga orang anak. Bagi penggemar pertunjukan wayang, nama Ki Seno Nugroho sudah tak asing di telinga. Dalang kelahiran Yogyakarta, 23 Agustus 1972 ini sukses membuat kesenian wayang kulit digandrungi kaum milenial. Dalam laman YouTube "Dalang Seno" yang ditayangkan live tanggal 11 Mei 2019, Seno menceritakan awal mula dirinya sebagai dalang. Dia menceritakan, kakeknya seorang dalang dan ayahnya bernama Ki Suparman, merupakan salah satu dalang di SMP, Seno diajak ayahnya menonton pertunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Mantep Sudarsono di Sasono Hinggil Dwi Abad, Kraton Ngayokyokarto. Pulang dari menonton, dirinya mulai tergugah untuk menekuni seni pedalangan. Saat duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Karawitan Indonsia SMKI sekarang SMK N 1 Kasihan, Bantul, ayahnya Ki Suparman sakit. Saat itu dirinya dinasehati pamannya, Ki Supardi. "Ki Supardi bilang ke wis loro, bapakmu nguyuh wis getih nek koe ra mayang sopo sik nyulihi bapakmu Bapakmu sudah sakit, bapakmu sudah kencing darah. Siapa yang akan menggantikan bapakmu. Dari situ saya tercampuk hati saya," katanya Awal mendalang, dirinya diajak pamannya Supardi mendalang di Mrican, Gejayan, Sleman. Saat itu dirinya diminta untuk ikut mendalang, dirinya mengiyakan tetapi dengan syarat ayahnya tidak boleh menonton. "Ki Supardi bilang ke wis loro, bapakmu nguyuh wis getih nek koe ra mayang sopo sik nyulihi bapakmu Bapakmu sudah sakit, bapakmu sudah kencing darah. Siapa yang akan menggantikan bapakmu. Dari situ saya tercampuk hati saya," katanya. Awal mendalang, dirinya diajak sang paman Supardi mendalang di Mrican, Gejayan, Sleman. Saat itu dirinya diminta untuk ikut mendalang. Dirinya mengiyakan tetapi dengan syarat ayahnya tidak boleh menonton. Alasannya, waktu itu karena grogi dan takut. Saat tengah mendalang, Seno ternyata tidak mengetahui jika ayahnya ikut mengiringi dengan memainkan rebab. Mengetahui kehadiran sang ayah, Seno grogi. Sebelum mengetahui kedatangan sang ayah, pementasan berjalan lancar. Sebelum meninggal, ayahnya menuruti keinginannya untuk membeli drum dan kelir. "Bapak saya melihat saya mayang itu sekal," katanya. Dalam vlog itu pun, dirinya menceritakan tentang gaya mendalang yang dipengaruhi oleh beberapa dalang idolanya. Mulai dari Ki Matep Sudarsono, almarhum Hadi Sugito, H Sukron Suwondo, Ki Gondo Darman. Setiap dalang mempunyai kelebihan masing-masing. Selain fokus mendalang dirinya juga berkolaborasi dengan kesenian lainnya. Bahkan, dengan kakaknya Wiroto yang juga koreografer sudah melakukan pementasan di Belanda dan Belgia. Bersama Madusari, grup karawitan di Kanada, mereka berkolaborasi mementaskan wayang di Kanada, tour 7 kota. Kini, dalang kondang itu telah pergi menghadap ilahi. Karya Ki Seno akan selalu dikenang untuk selamanya. Selamat jalan Ki Seno. Penulis Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono Editor Khairina Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
jadwal seno nugroho september 2019